HENDRAWAN SUPRATIKNO (F-PDIP) : PEMERINTAH HARUS SUSUN STRATEGI HADAPI PEREKONOMIAN GLOBAL

17-11-2009 / KOMISI VI

           

             Anggota Komisi VI DPR Hendrawan Supratikno mengharapkan Pemerintah segera menyusun strategi dalam menghadapi perekonomian global. Dia mengkhawatirkan Produk Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk luar negeri.

            “Pasar Indonesia makin dikuasai luar negeri, Pemerintah harus menyusun strategi yang jelas menghadapi perekonomian global,” tegas Hendarawan disela-sela Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Senin (16/11) di Gedung DPR RI, Jakarta.

            Menurut Hendrawan Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia perjuangan, globalisasi ekonomi yang merupakan penerapan ekonomi pasar di seluruh dunia, mempunyai 3 konsekuensi yang perlu dicermati dan diwaspadai.

            Pertama, papar Hendarwan, saat ini berlakunya the law of one price (hukum satu harga), jadi konsumen di seluruh dunia membayar suatu komoditas dengan satu harga. itu sebabnya dalam hal konsumsi minyak Indonesia harus melihat patokannya dengan harga minyak dunia di New york. 

           Konsekuensi kedua, kita dipaksa untuk melakukan konsumsi dengan standar global, dengan income lokal (global standart consumption local income), konsekuensi yang ketiga adalah negara yang menang akan cenderung terus menang (the winner take all society).

            Untuk mengatasi dampak globalisasi, tegasnya, pemerintah diharapkan segera menyiapkan starategi yang jelas. Menurut Hendrawan, pemerintah  harus menyusun strategi dalam mengatur tahapan, urutan dan kecepatan menyesuaikan diri dengan tuntutan ekonomi global. “Kalau kita tidak hati-hati melakukan liberalisasi maka akan menjadi korban dari globalisasi,"tambahnya.

            Dia mengkhawatirkan Pasar Indonesia makin dikuasai oleh luar negeri, contohnya Pasar Produk Tektil dan buah-buahan yang mulai dikuasai asing. Jadi sebenarnya Produk dalam negeri  masih belum mampu bersaing dengan produk luar negeri.

            Selain itu, Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto saat memimpin Raker dengan Mendag tersebut, mengatakan Perekonomian Indonesia telah kembali pada jalur pertumbuhan ekonomi, namun dampak krisis global masih dirasakan hingga sekarang. Pencapaian kinerja ekonomi tahun 2009 dapat menjadi modal dalam menghadapi perkembangan perekonomian tahun 2010.

            Guna menghadapi ketidakpastian di pasar global, maka Indonesia perlu melanjutkan upaya memperkuat ketahanan ekonomi, antara lain dengan meningkatkan intensitas disertifikasi produk dan negara tujuan ekspor, membangun lingkungan  investasi yang semakin kondusif dan memperkuat daya serap pasar di dalam negeri.

            Karenanya itu merupakan langkah antara lain pembangunan infrastruktur dan reformasi birokrasi yang semakin bercitra bebas korupsi sangat diperlukan. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara Pemerintah dan pihak-pihak terkait yang berkompeten untuk mendorong terbukanya kesempatan kerja dibidang perdagangan. (as)

BERITA TERKAIT
Terima Audiensi Forkopi, Gobel Dukung Koperasi Soko Guru Perekonomian
30-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel mendukung pembenahan berbagai faktor dalam menentukan masa depan koperasi Indonesia...
Jelang Puasa, Kemendag Harus Stabilkan Harga dan Ketersediaan Minyakita
28-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menyatakan keprihatinannya terhadap kenaikan harga Minyakita yang terus berada di...
Jelang Ramadan, Nasim Khan: Pemerintah Perlu Turunkan Harga Minyakita di Pasaran
27-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sebulan menjelang bulan Ramadan, harga sejumlah bahan pokok termasuk Minyakita masih tinggi. Anggota Komisi VI DPR RI...
Revisi UU BUMN, Langkah Strategis DPR RI untuk Atasi Tantangan Kinerja dan Tata Kelola
23-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi VI DPR RI terus berupaya menuntaskan tantangan soal kinerja dan tata kelola Badan Usaha Milik Negara...